Obat antiretroviral (ARV) merupakan obat HIV-AIDS yang paling umum
digunakan. Meskipun umumnya aman dan dapat ditoleransi tubuh dengan
baik, obat ini juga mempunyai efek samping. Berikut adalah beberapa efek
samping yang umumnya dialami pasien yang mengkonsumsi ARV sebagai obat
HIV-AIDS
1. Mual dan muntah: Beberapa obat ARV dapat menyebabkan
gangguan pencernaan, menyebabkan mual dan muntah, terutama saat pertama
kali memulai pengobatan.
2. Diare atau sembelit: Perubahan kebiasaan buang air besar adalah efek samping yang umum dari obat ARV jenis tertentu.
3. Kelelahan: Merasa letih atau lesu merupakan keluhan yang umum terjadi, terutama pada minggu-minggu awal pengobatan.
4.
Sakit Kepala: Beberapa orang mengalami sakit kepala saat mengonsumsi
obat ARV, meskipun efek samping ini sering kali membaik seiring
berjalannya waktu.
5. Ruam: Obat ARV tertentu dapat menyebabkan
ruam kulit, mulai dari yang ringan hingga parah. Penting untuk segera
melaporkan ruam baru ke penyedia layanan kesehatan Anda.
6. Insomnia: Gangguan tidur, termasuk kesulitan tidur atau mimpi yang tidak biasa, dapat terjadi akibat pengobatan ARV tertentu.
7.
Perubahan distribusi lemak tubuh: Beberapa obat ARV berhubungan dengan
perubahan distribusi lemak tubuh, seperti hilangnya lemak di wajah,
lengan, dan kaki atau penumpukan lemak di perut, payudara, atau belakang
leher (lipohipertrofi).
8. Peningkatan kolesterol dan
trigliserida: Obat ARV terkadang dapat menyebabkan peningkatan kadar
kolesterol dan trigliserida, sehingga memerlukan pemantauan dan
penatalaksanaan.
9. Keropos tulang: Penggunaan obat ARV tertentu
dalam jangka panjang juga disinyalir berhubungan dengan penurunan
kepadatan mineral tulang, sehingga berpotensi meningkatkan risiko patah
tulang.
10. Masalah hati: Beberapa obat ARV dapat menyebabkan
keracunan hati pada beberapa individu, menyebabkan peningkatan enzim
hati atau kerusakan hati.
11. Perubahan suasana hati atau
kesehatan mental: Obat ARV dapat mempengaruhi suasana hati atau
kesehatan mental pada beberapa orang, sehingga menyebabkan gejala
seperti depresi atau kecemasan.
Penting untuk diingat bahwa tidak
semua orang akan mengalami efek samping yang disebut. Beberapa orang
mungkin mengalami reaksi yang berbeda atau lebih parah. Selain itu,
obat-obatan ARV yang lebih baru terus dikembangkan dengan profil
keamanan yang lebih baik dan efek samping yang lebih sedikit. Jika Anda
mengalami efek samping dari pengobatan ARV, penting untuk berkomunikasi
dengan penyedia layanan kesehatan Anda, karena mereka sering kali dapat
menyesuaikan rejimen pengobatan Anda untuk meminimalkan ketidaknyamanan
dan menjaga efektivitas.
Sebagai alternatif obat HIV-AIDS, Hedona Herbal dapat dikonsumsi apabila pasien tidak cocok dengan ARV. Karena dibuat 100% dari bahan alamiah, Hedona Herbal hampir tidak memiliki efek samping.