Pemeriksaan rutin terhadap jumlah viral load dan CD4 sangat penting dalam memastikan bahwa pengobatan HIV-AIDS yang sedang berlangsung adalah efektif. Kedua test tersebut merupakan ukuran ilmiah untuk memastikan bahwa obat HIV-AIDS yang dikonsumsi cocok bagi pasien. Berikut ini beberapa alasan mengapa penting bagi pasien HIV-AIDS untuk melakukan tes viral load dan CD4 secara rutin:
1. Penilaian Kemanjuran Pengobatan:
Tes viral load mengukur jumlah HIV dalam darah, sedangkan jumlah CD4 mengukur jumlah sel T CD4, yakni jenis sel darah putih yang diserang oleh virus HIV. Pengecekan rutin terhadap viral load dan jumlah CD4 memungkinkan penyedia layanan kesehatan menilai efektivitas obat HIV-AIDS yang sedang di konsumsi, misalnya antiretroviral (ART) yang bekerja dengan menekan replikasi virus dan menjaga fungsi kekebalan tubuh. Perubahan viral load dan jumlah CD4 dari waktu ke waktu memberikan acuan akan efektivitas pengobatan dan membantu menentukan apakah penyesuaian dosis dan jenis obat ARV diperlukan.
2. Deteksi Dini Kegagalan Pengobatan:
Pemeriksaan viral load dan jumlah CD4 membantu mengidentifikasi kegagalan pengobatan atau peningkatan virologi, dimana virus dapat terdeteksi dalam darah sedang ditekan. Mendeteksi kegagalan pengobatan sejak dini memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk segera melakukan intervensi, menilai kedisiplinan terhadap ARV, dan mempertimbangkan peralihan ke pengobatan alternatif atau strategi pengobatan agar dapat kembali menekan virus dan mencegah perkembangan penyakit.
3. Panduan untuk Keputusan Pengobatan: viral load dan pemantauan CD4 memberikan informasi penting untuk memandu keputusan pengobatan dan mengoptimalkan perawatan pasien. Berdasarkan tren viral load dan CD4, penyedia layanan kesehatan dapat membuat keputusan yang tepat mengenai pemilihan jenis obat ARV, waktu memulai pengobatan, dan perlunya intervensi tambahan seperti obat profilaksis untuk mencegah infeksi oportunistik.
4. Prediksi Perkembangan Penyakit: Perubahan viral load dan jumlah CD4 dapat berfungsi sebagai indikator prognostik perkembangan penyakit dan risiko terjadinya komplikasi terkait HIV. Meningkatnya viral load atau menurunnya jumlah CD4 dapat mengindikasikan peningkatan risiko infeksi oportunistik, perkembangan HIV menjadi AIDS, dan komplikasi terkait HIV lainnya, sehingga mendorong pemantauan yang lebih ketat dan proaktif untuk mencegah dampak buruk.
5. Penilaian Kedisiplinan: Pemantauan viral load juga dapat membantu menilai kepatuhan terhadap pengobatan ARV. Tingkat viral load yang tinggi secara konsisten meskipun sudah diobati mungkin menunjukkan rendahnya kedisiplinan terhadap pengobatan, resistensi obat, atau faktor lain yang mengurangi efektivitas pengobatan. Mengidentifikasi hambatan terhadap kedisiplinan dan memberikan dukungan serta sumber daya untuk meningkatkan kedisiplinan pengobatan sangat penting untuk mengoptimalkan hasil pengobatan dan mencegah penularan jenis HIV yang resistan terhadap obat.
6.Pengurangan Risiko Penularan HIV: Mencapai dan mempertahankan penekanan virus melalui ARV yang efektif mengurangi risiko penularan HIV ke orang terdekat. Pemantauan viral load secara teratur memastikan bahwa orang yang memakai ARV mempertahankan tingkat viral load tidak terdeteksi sehingga meminimalkan risiko penularan virus ke pasangan seksual dan mengurangi beban penularan HIV secara keseluruhan di masyarakat.
Singkatnya, pemantauan rutin terhadap viral load dan jumlah CD4 sangat penting untuk menilai kemanjuran pengobatan, mendeteksi kegagalan pengobatan, memandu keputusan pengobatan, memprediksi perkembangan penyakit, menilai kedisiplinan, dan mengurangi risiko penularan HIV. Tes-tes ini merupakan komponen penting dari perawatan HIV/AIDS yang komprehensif dan mendukung hasil kesehatan yang optimal bagi pasien HIV-AIDS
