Profilaksis Pasca Pajanan (PEP) melibatkan konsumsi obat HIV/AIDS dalam waktu 72 jam setelah kemungkinan terpapar HIV untuk mencegah infeksi HIV. Penting untuk memulai pengobatan PEP sesegera mungkin, karena setiap jam yang berlalu sangatlah berpengaruh terhadap efektivitasnya. PEP seharusnya hanya digunakan dalam situasi darurat dan tidak menggantikan metode pencegahan HIV yang teratur seperti Profilaksis Pra-Pajanan (PrEP). Pasien yang dianjurkan melakukan PEP harus mengonsumsi obat HIV setiap hari selama 28 hari dan tetap menggunakan metode pencegahan HIV lainnya seperti kondom dan penggunaan jarum steril. PEP efektif jika digunakan dengan benar, tetapi tidak 100% pasti dalam mencegah penularan HIV
Mengonsumsi obat HIV sesuai dosis yang sudah ditentukan sangatlah penting untuk menekan jumlah virus HIV/AIDS di dalam tubuh. Kepatuhan yang konsisten terhadap pengobatan HIV/AIDS membantu menjaga viral load tetap rendah, meminimalkan risiko resistansi terhadap obat, dan memastikan virus tidak berkembang biak dan bermutasi. Kepatuhan ini sangat penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat dan mencegah timbulnya komplikasi kesehatan yang serius. Pasien harus memahami pentingnya untuk tidak melewatkan dosis, karena virus HIV/AIDS dapat bermutasi membentuk ketahanan terhadap obat, mengurangi opsi pengobatan di masa depan.
Multivitamin harian direkomendasikan untuk pasien HIV untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan. HIV/AIDS dapat menyebabkan kekurangan vitamin dan mineral utama, yang berpotensi memperburuk masalah kesehatan. Multivitamin harian dapat membantu memastikan bahwa pasien menerima nutrisi yang diperlukan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Meskipun idealnya nutrisi ini diperoleh dari konsumsi diet makanan yang sehat, suplemen dapat digunakan jika asupan makanan tidak mencukupi. Selain itu, suplement multivitamin telah menunjukkan tanda positif dalam meningkatkan hasil pengobatan dan mengurangi infeksi oportunistik pada pasien HIV.
Satu-satunya cara untuk memastikan apakah anda terinfeksi HIV adalah dengan melakukan tes. Gejala saja tidak dapat diandalkan untuk menunjukkan infeksi HIV, karena bisa disebabkan oleh penyakit lain. Dengan mengetahui status HIV, anda dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi kesehatan anda dan pasangan. Jika anda dinyatakan positif HIV, sebaiknya anda memulai terapi antiretroviral (ARV) untuk mengelola virus, menjaga kesehatan, dan mencegah penularan. Sebaliknya, hasil negatif membuka peluang untuk tindakan pencegahan seperti profilaksis pra-paparan (PrEP) untuk tetap negatif. Bagi individu yang hamil, tes sangat penting untuk memulai pengobatan dan secara signifikan mengurangi risiko penularan HIV ke bayi.
HIV/AIDS tidak dapat disembuhkan. Saat ini hanya ada obat untuk menekan jumlah virus HIV/AIDS di dalam tubuh, tetapi belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkannya. Terapi Antiretroviral (ART) adalah pengobatan utama untuk mengelola HIV/AIDS, yang secara signifikan mengurangi jumlah virus dalam tubuh dan memungkinkan pasien hidup lebih lama dan lebih sehat. Meskipun ART efektif dalam mengontrol virus, reservoir HIV tetap tersembunyi di dalam tubuh dan dapat aktif kembali jika pengobatan dihentikan. Penelitian terus dilakukan untuk menemukan obat yang permanen, tetapi saat ini diperlukan konsumsi obat HIV/AIDS seumur hidup untuk menjaga virus tetap terkendali.